Kamis, 01 Mei 2008

Palembang


LAWANG KIDUL

Masjid Lawang Kidul adalah salah satu masjid tua di Kota Palembang. Masjid ini terletak di tepian Sungai Musi di semacam tanjung yang terbentuk oleh pertemuannya dengan muara Sungai Lawangkidul, di kawasan Kelurahan Lawangkidul, Kecamatan Ilir Timur II. Rumah ibadah ini dibangun dan diwakafkan ulama Palembang kharismatik, Ki. Mgs. H. Abdul Hamid bin Mgs. H. Mahmud alias K. Anang pada tahun 1310 H (1890 M). Ulama ini lebih dikenal sebagai Kiai Merogan. Panggilan itu merujuk pada tempat tinggal dan aktivitasnya yang banyak di kawasan muara Sungai Ogan (salah satu anak Sungai Musi) di kawasan Seberang Ulu. Ayahnya adalah seorang ulama dan pedagang yang sukses. Kiai Merogan dilahirkan pada tahun 1811 M dan wafat pada 31 Oktober 1901. Ulama ini dimakamkan di areal Masjid Ki Merogan, salah satu masjid yang dibangun selama syiar Islamnya





KILANG MINYAK DAN PABRIK PUPUK

Kilang minyak Pertamina yang berlokasi di Plaju dan Sungai Gerong, di tepi sungai Musi merupakan kilang penyaringan minyak mentah dari seluruh ladang minyak di Sumatera Bagian Selatan. Di kilang ini diproduksi avgas, avtur, premium, solar, minyak kapal, polytam, aspal, parafin, dll.
Diseberang kilang Pertamina, agak ke bagian hulu terletak pabrik pupuk urea PT Pusri (Pupuk Sriwijaya) yang saat ini merupakan yang terbesar di dunia dalam suatu lokasi. Pabrik pupuk ini terdiri dari 4 unit yang produksinya untuk kebutuhan dalam negeri dan juga diekspor ke berbagai negara. Baik kilang minyak maupun pabrik pupuk dan berbagai industri lainnya di Palembang acapkali menjadi ajang wisata karya yang ingin menyaksikan dari dekat kegiatan Pabrik-pabrik itu.




BAGUS SEKUNING

Daerah ini tertetak di Kecamatan Seberang Ulu II tepatnya di komplek Bagus Kuning Plaju yang merupakan Makam Ratu Bagus Kuning dan sampai saat ini masih dikeramatkan karena menurut legenda Ratu Bagus Kuning orang yang sakti dan sebagai penyambung risalah RosulLulah melalui para wali untuk menyebarkan agarna Islam
Ratu Bagus Kuning hingga akhir hayatnya tidak pernah menikah dan tidak pernah haid (tetap suci), selain itu kita dapat melihat monyet/Kera jinak yang menurut cerita keturunan siluman kera yang pada waktu bertanding dengan Ratu Bagus Kuning mengalami kekalahan sehingga siluman kera bersumpah keturunannya akan menjadi pengikut setia Ratu Bagus Kuning.
Hingga saat ini kera-kera tersebut ada dan jumlahnya tetap tidak kelihatan bertambah.



BUKIT SIGUNTANG


Bukit Siguntang letaknya di sebelah Barat kota Palembang. Bukit yang tingginya sekitar 27 meter dari permukaan laut ini, pada zaman Sriwijaya merupakan tempat suci bagi penganut agama Budha.Menurut sejarah, di bukit itu bermukim Sekitar 1.000 pendeta Budha.Hingga kini Bukit Siguntang masih dianggap sebagai tempat yang dikeramatkan.


Pada tahun 1920 di Bukit Siguntang ditemukan arca Budha bergaya Amarawati dengan wajah tipikal Srilangka dan diduga berasal dari abad XI Masehi. Arca tersebut kini diletakkan di halaman museum kota Sultan Mahmud Badaruddin, samping benteng Kuto Besak.Dipuncak bukit terdapat kuburan kuno yang dikeramatkan penduduk. Salah satunya adalah kuburan Sigentar Alam yang dijadikan tempat bersumpah beberapa penziarah. Menurut legenda Sigentar Alam adalah seorang raja pada masa akhir Sriwijaya.Bukit Siguntang belum lama ini direstorasi dan diperindah.


Tidak ada komentar: